SAMBUNGAN PAKU KELING
PENGERTIAN
Sambungan dengan paku keling ini umumnya bersifat permanent dan sulit untuk melepaskannya karena pada bagian ujung pangkalnya lebih besar daripada batang paku kelingnya.
Bagian utama paku keling adalah :
- Kepala
- Badan
- Ekor
- Kepala Lepas
Bahan Paku Keling adalah :
Yang biasa digunakan antara lain adalah
- Baja
- Brass
- Aluminium
- Tembaga
a. Penggunaan umum bidang mesin : ductile (low carbor), steel, wrought iron.
b. Penggunaan khusus : weight, corrosion, or material constraints apply : copper (+alloys) aluminium (+alloys), monel, dll
a). Pembebanan Tangensial.
Pada jenis pembebanan tangensial ini, gaya yang bekerja terletak pada garis kerja resultannya, sehingga pembebanannya terdistribusi secara merata kesetiap paku keling yang digunakan.
b). Pembebanan Eksentrik
PENGGUNAAN PAKU KELING
Pemakaian paku keling ini biasanya digunakan untuk :- Sambungan kuat dan rapat, pada konstruksi boiler (boiler, tangki dan pipa-pipa tekanan tinggi).
- Sambungan kuat, pada konstruksi baja (bangunan, jembatan dan crane).
- Sambungan rapat, pada tabung dan tangki ( tabung pendek, cerobong, pipa-pipa tekanan).
- Sambungan pengikat, untuk penutup chasis ( misalnya ; pesawat terbang, kapal).
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN
- Keuntungan
Sambungan paku keling ini dibandingkan dengan sambungan las mempunyai keuntungan yaitu :
a). Bahwa tidak ada perubahan struktur dari logam disambung. Oleh karena itu banyak dipakai pada pembebanan-pembebanan dinamis.
b). Sambungan keling lebih sederhana dan murah untuk dibuat.
c). Pemeriksaannya lebih mudah
d). Sambungan keling dapat dibuka dengan memotong kepala dari paku keling tersebut - Kelemahan
a). Hanya satu kelemahan bahwa ada pekerjaan mula berupa pengeboran lubang paku kelingnya di samping kemungkinan terjadi karat di sekeliling lubang tadi selama paku keling dipasang. Adapun pemasangan paku keling bisa dilakukan dengan tenaga manusia, tenaga mesin dan bisa dengan peledak (dinamit) khususnya untuk jenis-jenis yang besar.
b). Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan untuk menyambung dua komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar, misalnya peralatan rumah tangga, furnitur, alat-alat elektronika, dll
JENIS PEMBEBANAN DALAM PAKU KELING
Bila dilihat dari bentuk pembebanannya, sambungan paku keling ini dibedakan yaitu :a). Pembebanan Tangensial.
Pada jenis pembebanan tangensial ini, gaya yang bekerja terletak pada garis kerja resultannya, sehingga pembebanannya terdistribusi secara merata kesetiap paku keling yang digunakan.
b). Pembebanan Eksentrik
JENIS KERUSAKAN
Kerusakan yang biasanya terjadi paku keling adalah :1. Tearing of the plate at ende : robek pada bagian pinggir dari plat yang dapat terjadi jika margin (m) kurang dari 1.5 d, dengan d ialah diameter paku keling.
2. Tearing of the plate a cross a row of rivets : robek pada garis sumbu lubang paku keling dan bersilangan dengan garis gaya.
3. Shearing of the rivets : kerusakan sambungan paku keling karena beban geser.
1. Lap Joint (Sambungan Berimpit) : sambungan yang menempatkan pelat yang akan disambung saling berimpitan dan kedua pelat tersebut disambung dengan paku keling.
Pemasangan tipe lap joint biasanya digunakan pada plat yang overlaps satu dengan yang lainnya..
2. Butt Joint (Sambungan Bilah) : sambungan yang menempatkan kedua ujung pelat yang akan disambung saling berdekatan, lalu kedua pelat tersebut ditutup dengan bilah (strap), kemudian masing-masing pelat disambungkan dengan bilah menggunakan paku keling
Digunakan untuk menyambung dua plat utama, dengan menjepit menggunakan 2 plat lain, sebagai penahan (cover), dimana plat penahan ikut dikeling dengan plat utama. Tipe ini meliputi single strap butt joint dan double strap butt joint
B. Berdasarkan Jumlah Baris
1. Sambungan baris tunggal (single riveted joint)
Pada sambungan berimpit, sambungan baris tunggal adalah sambungan yang menggunakan satu baris paku keeling pada sistem sambungan. Sedangkan pada sambungan bilah, sambungan baris tunggal adalah sambungan yang menggunakan satu baris paku pada masing-masing sisi sambungan.
2. Sambungan baris ganda (double riveted lap joint)
Pada sambungan berimpit, sambungan baris ganda adalah sambungan yang menggunakan dua baris paku keling pada sistem sambungan. Sedangkan pada sambungan bilah, sambungan baris ganda adalah sambungan yang menggunakan dua baris paku pada masing-masing sisi sambungan.
C. Berdasarkan Susunan Paku
1. Sambungan Rantai
2. Sambungan Zig - Zag
1. Pitch: Jarak dari pusat satu keling ke pusat keling lainnya yang sejajar, dinotasikan dengan p.
2. Diagonal Pitch: Jarak antara pusat keling pada baris berikutnya dari sambungan keling zig-zag
3. Back Pitch: Jarak tegak lurus diantara garis pusat dari baris berikutnya, donotasikan dengan ps.
4. Margin: Merupakan jarak antara pusat dari lubang keling dengan tepi dari pelat, notasi m.
a. Area Sobekan per Panjang Pitch :
b. Ketahanan sobek per panjang pitch :
Dimana :
= pitch dari keling
= diameter keling
= ketebalan plat
= tegangan tarik yg diijinkan dari bahan plat
2. Pergeseran Pada Keling
a. Area geser per keling / Luas Penampang
b. Tegangan Geser (N/mm2)
Sehingga
c. Diameter paku Keling
d. Ketahanan geser keling per panjang pitch
3. Patah (Crush) Pada Keling
a. Area patah per rivet
b. Total area patah
c. Ketahanan patah keling per panjang pitch
Dimana :
: jumlah keling per panjang pitch
: tegangan patah yang diijinkan bahan keling
4.Efisiensi Sambungan Keling
a. Strength of The Riveted Joint
b. Strength of Plate,
c. Efisiensi Sambungan
Tearing of the plate a cross a row of rivets |
Shearing of the rivets |
TIPE SAMBUNGAN PAKU KELING
A. Berdasarkan Penyambungan Plat1. Lap Joint (Sambungan Berimpit) : sambungan yang menempatkan pelat yang akan disambung saling berimpitan dan kedua pelat tersebut disambung dengan paku keling.
Pemasangan tipe lap joint biasanya digunakan pada plat yang overlaps satu dengan yang lainnya..
2. Butt Joint (Sambungan Bilah) : sambungan yang menempatkan kedua ujung pelat yang akan disambung saling berdekatan, lalu kedua pelat tersebut ditutup dengan bilah (strap), kemudian masing-masing pelat disambungkan dengan bilah menggunakan paku keling
Digunakan untuk menyambung dua plat utama, dengan menjepit menggunakan 2 plat lain, sebagai penahan (cover), dimana plat penahan ikut dikeling dengan plat utama. Tipe ini meliputi single strap butt joint dan double strap butt joint
Tipe Sambungan Paku Keling Berdasarkan Sambungan Plat |
B. Berdasarkan Jumlah Baris
1. Sambungan baris tunggal (single riveted joint)
Pada sambungan berimpit, sambungan baris tunggal adalah sambungan yang menggunakan satu baris paku keeling pada sistem sambungan. Sedangkan pada sambungan bilah, sambungan baris tunggal adalah sambungan yang menggunakan satu baris paku pada masing-masing sisi sambungan.
2. Sambungan baris ganda (double riveted lap joint)
Pada sambungan berimpit, sambungan baris ganda adalah sambungan yang menggunakan dua baris paku keling pada sistem sambungan. Sedangkan pada sambungan bilah, sambungan baris ganda adalah sambungan yang menggunakan dua baris paku pada masing-masing sisi sambungan.
Tipe Sambungan Paku Keling Berdasarkan Jumlah Baris |
C. Berdasarkan Susunan Paku
1. Sambungan Rantai
2. Sambungan Zig - Zag
Tipe Sambungan Paku Keling Berdasarkan Susunan Paku |
DESAIN TEKNIS KELING
1. Pitch: Jarak dari pusat satu keling ke pusat keling lainnya yang sejajar, dinotasikan dengan p.2. Diagonal Pitch: Jarak antara pusat keling pada baris berikutnya dari sambungan keling zig-zag
3. Back Pitch: Jarak tegak lurus diantara garis pusat dari baris berikutnya, donotasikan dengan ps.
4. Margin: Merupakan jarak antara pusat dari lubang keling dengan tepi dari pelat, notasi m.
PERHITUNGAN DALAM PAKU KELING
1. Perhitungan Kekuatana. Area Sobekan per Panjang Pitch :
b. Ketahanan sobek per panjang pitch :
Dimana :
= pitch dari keling
= diameter keling
= ketebalan plat
= tegangan tarik yg diijinkan dari bahan plat
2. Pergeseran Pada Keling
a. Area geser per keling / Luas Penampang
b. Tegangan Geser (N/mm2)
Sehingga
c. Diameter paku Keling
d. Ketahanan geser keling per panjang pitch
3. Patah (Crush) Pada Keling
a. Area patah per rivet
b. Total area patah
c. Ketahanan patah keling per panjang pitch
Dimana :
: jumlah keling per panjang pitch
: tegangan patah yang diijinkan bahan keling
4.Efisiensi Sambungan Keling
a. Strength of The Riveted Joint
b. Strength of Plate,
c. Efisiensi Sambungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar